Friday, February 10, 2017

Memahami Program Generasi Berencana ( GenRe) dari BKKBN

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia adalah Negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia setelah China, India dan Amerika serikat. Dan jumlah angka kepadatan penduduk dinegara ini terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti Meningkatnya Angka kelahiran dan Migrasi atau perpindahan penduduk. Pemerintah Indonesia melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyusun beberapa kebijakan mengenai penekanan jumlah penduduk. Beberapa diantaranya adalah program KB (Keluarga Berencana) dan Program Perencanaan Hidup Berkeluarga bagi remaja yang disebut dengan program GenRe.

Apakah yang disebut dengan GenRe ? GenRe atau Genereasi Berencana adalah remaja yang memiliki pengetahuan bersikap dan berperilaku sebagai remaja namun penuh dengan perencanaan matang dalam menapaki masa depan. Program GenRe adalah program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana serta menikah sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi, diharapkan mampu mengatasi persoalan kuantitas dan kualitas penduduk ( khususnya remaja ) sekaligus. Pendapat lain menyebutkan bahwa program GenRe adalah program pengembangan Keterampilan bagi remaja dalam mewujudkan tegar remaja yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari Triad KRR (NAPZA, Nikah Dini dan Seks bebas) serta merencanakan hidup berkeluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera.

Program GenRe memiliki beberapa Substansi yaitu PUP ( Pendewasaan Usia perkawinan ), TRIAD KRR, 8 Fungsi Keluarga, Lifeskill ( Keterampilan Hidup ), Ketahanan Keluarga berwawasan Gender, Komunikasi Efektif, Peran orang tua terhadap remaja, kebersihan dan kesehatan diri remaja serta Pemenuhan Gizi bagi Remaja.

Sasaran dari program GenRe ditujukan kepada remaja usia 10 sampai 24 tahun, belum menikah, mahasiswa / pelajar, Keluarga yang mempunyai remaja serta masyarakat yang peduli terhadap remaja.Konklusi yang dapat kita tarik disini adalah program ini dibuat untuk remaja yang masih masuk kedalam tahap perencanaan berkeluarga, terkhusus bagi yang belum menikah. Lalu timbul pertanyaan baru ? bagaimana kalau remaja yang sudah menikah ? apakah mereka masih dapat merencanakan hidup berkeluarga dengan baik ? Jawabannya adalah, remaja yang sudah masuk kedalam proses berumah tangga atau dalam hal ini dikatakan sudah menikah tidak bisa kita masukkan kedalam sasaran program ini karena salah satu substansi yang menjadi focus utama program ini adalah PUP atau pendewasaan usia perkawinan. Dimana remaja tersebut harus merencanakan usia perkawinannya sampai memasuki usia 21 tahun bagi wanita dan 25 tahun bagi pria. Perihal masalah remaja yang sudah terlanjur menikah dibawah usia tersebut, hal yang harus dilakukan oleh remaja adalah dengan melakukan konseling melalui PIK ( Pusat Informasi dan Konseling ) yang tersebar di Sekolah, Kampus dan Jalur kemasyarakatan seperti Organisasi dan Komunitas.

Fokus utama dari program GenRe adalah Penundaaan Usia Perkawinan, Penyediaan Informasi kesehatan seluas – luasnya melalui PIK R/M, dan mempromosikan perencanaan hidup berkeluarga dengan sebaik – baiknya ( Kapan menikah, Kapan mempunyi anak, berapa jumlah anak dsb. ).

Program GenRe menurut saya adalah program yang paling kompleks sebagai pedoman utama remaja dalam melaksanakan merencanakan hidup berkeluarga karena didalam substansinya sudah diatur bahwa sebelum berkeluarga remaja juga harus dituntut siap secara Fisik, Mental, Spiritual, Emosional serta yang paling utama adalah kemampuan Vokasional untuk membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera.


Pada Postingan selanjutnya saya akan membahas mengenai Substansi GenRe secara lebih terperinci dengan. Terimakasih sudah membaca Blog saya dan mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pengucapan. Sampai bertemu di Postingan selanjutnya.

0 komentar:

Post a Comment