Friday, February 10, 2017

Pengantar Pendewasaan usia Perkawinan

Sebelum membahas aritikel mengenai Pendewasaan Usia Perkawinan, sya ingin memberitahukan beberapa fakta. Taukah kamu ?

  • Bahwa Jumlah Penduduk Remaja di Indonesia berjumlah kurang lebih 64 Juta, atau 1 dari 4 orang penduduk Indonesia adalah Remaja.
  • 10-20 Tahun kedepan kita semua adalah bonus untuk Demografi di Indonesia.
  • Ditangan remaja tersimpan tanggung jawab besar untuk dirinya, Keluarga dan Negara.
Bagaimana kita menyikapi fenomena ini ? Remaja yang sebenarnya bisa menjadi Inspirasi untuk orang – orang disekitarnya harus terjebak dengan berbagai macam perangkap yang merusak mental mereka, sebut saja Seks Pranikah, Pernikahan Dini, Kehamilan Remaja, HIS/AIDS dan NAPZA. Kita tidak bisa menutup mata mengahapi kondisi yang remaja hadapi sekarang, sedangkan Bonus Demografi yang akan dampak menghampiri bangsa ini terlihat seperti pedang bermata dua, bisa memberikan manfaat untuk bangsa kita dan bisa saja menjadi bencana yang harus kita tangani bersama.

Pada Artikel ini saya ingin sekali membahas mengenai seberapa pentingkah Pendewasaan Usia Perkawinan bagi remaja untuk menghadapi masa depan ditengah permasalahan yang menghadapi sebayanya di Zaman Milenial seperti sekarang. Indonesia sendiri menduduki peringkat ke 37 sebagai Negara dengan Persentase nikah muda tertinggi dan Peringkat kedua tertinggi di Asia Tenggara setelah Cambodia.

Faktor utama yang menyebabkan tingginya angka pernikahan di Usia Muda adalah Pendidikan yang Rendah, Kebutuhan Ekonomi, Kultur Menikah Muda, Pernikahan yang diatur, Seks Bebas pada remaja dan kehamilan diluar nikah.

Erica Field dari Harvard University pada bulan September 2004 di Consequences of Early Marriage for Women in Bangladesh menyatakan bahwa :

 “Early marriage is associated with a number of poor social and physical outcomes for young women and their offspring. They attain lower schooling, lower social status in their husbands’ families, have less reproductive control, and suffer higher rates of maternal mortality and domestic violence. They are often forced out of school without an education, their health is affected because their bodies are too immature to give birth.”  

    Yang bermakna bahwa penikahan dini berakibat sangat serius bagi remaja dan lingkungan disekitarnya. Pernikahan dinidikaitkan dengan sejumlah hasil sosial dan fisik yang buruk bagi perempuan muda dan anak-anak mereka. Mereka mencapai sekolah rendah, status sosial yang lebih rendah dalam keluarga suami mereka, kurang memiliki kontrol reproduksi, dan menderita tingkat yang lebih tinggi dari kematian ibu dan kekerasan dalam rumah tangga. Mereka sering dipaksa keluar dari sekolah tanpa pendidikan, kesehatan mereka terpengaruh karena tubuh mereka terlalu muda untuk melahirkan. Oleh karena itu Sangat Penting bagi Remaja melakukan perencanaan kedepannya untuk membina keluarga sehingga bisa menanggulagi dampak yang disebabkan oleh pernikahan dini tersebut.

0 komentar:

Post a Comment